twitter




1.         Kinerja suatu organisasi dipengaruhi oleh sistem manajemen organisasi yang mengkoordinasikan dan mengawasi berbagai hubungan dalam organisasi maupun antara oraganisasi dengan lingkunganya (Koonzt, 1992). Mekanisme koordinasi intraoganisasi yang dikemukakan Chams pada tahun 1981 terdiri dari 2 metode yaitu : 1) Metode pemograman (programming method)yang terdiri atas standarisasi masukan,standarisasi proses dan  standarisasi keluaran, dan 2) metode umpan  balik (freedback method)  yang terdiri atas supervise, saling menyesuaikan (mutual adjusment) dan group coordination, (Shorten. 1988).Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1457/Menkes/SK/X/2003,menetapkan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan yang wajib untuk dilaksanakan oleh kabupaten/kota. Kabupaten/kota harus mampu memberikan pelayanan optimal kepada public tanpa kecuali,dalam bentuk jenis,tingkat dan mutu esensial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.Salah satu tolak unkur kinerja pelayanan kesehatan adalah program kesehatan ibu dan anak dengan target 2005-2010 sebesar 100%
a.                 Pengertian Kinerja
Menurut mangkunegara (2005) menyatakn bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance adalah hasil kerja secara kualitas dan kuntitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melakasanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Handoko  (1996) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil yang dapat di capai atau prestasi yang dicapai karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan pada suatu organisasi.
Menejemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi,kelompok dan individu yang digerakkan oleh para manajer.Pada dasarnya manajemen kinerja adalah suatu proses yang dilaksanakan secara sinergi antara manajer,individu dan kelompok terhadap suatu pekerjaan didalam organisasi (Dharma, 2005).
Pengertian kinerja menurut Ilyas (2002) adalah penampilah hasil karya personil baik kualitas dalam suatu organisasi. Amstrong (2004) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil yang harus dicapai dan atribut (ketrampilan,pengetahuan dan keahlian) dan kompeteni yang dibutuhkan untuk mencapai hasil tersebut yang sasarannya memberikan kontribusi untuk pencapaian cita-cita nilai organisasi.
b.                Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaan masing-masing secara keseluruhan (Soeprihanto, 2001). Penilaian kerja merupakan suatu pedoman dalam bidang personalia yang diharapkan dapt menunjukan prestasi keja karyawan secara rutin dan teratur sehingga sangatbermanfaat  bagi pengembangan karir karyawan yang di nilai maupun perusahaan secara keseluruhan.Penilain prestasi kerja bermanfaat untuk mengevaluasi karyawan dan untuk memotivasi dan mengembangkan kinerja karyawan.
Ilyas (2002) menyatakan deskripsi dari kinerja menyangkut 3 komponen penting yaitu : tujuan,ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kerja.Tujuan ini untuk memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personil. Walupun demikian,penentuan tujuan saja tidaklah cukup,sebab itu dibutuhkan ukuranapakas seorang personil telah mencapai kinerja yang diharapkan.Ukuran standar kuantitatif standar untuk setiap tugas dan jabatan personil memegang peranan penting.Aspek ketiga dari definisi kinerja dalah penilaian.Penilaian secara regular dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personil. Tindakan ini akan membuat personil untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berprilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian jelas bahwa pengertian kinerja dengan deskripsi tujuan,ukuran operasional danpenilaian regular mempunyai peran penting dalam merawat dan meningkatkan motivasi personil.
Penilaian kinerja dialakukan untuk perbaikan prestasi kerja,keputusan dan penerapan, kebutuhan  pelatihan dan pengembangan, perencanaan karir, penaggulanagan penyimpangan staffing, ketidak akuratan informasi,mencegah kesalahan design pekerjaan,kesempatan kerja yang asli serta menghadapi tantangan eksternal (Handoko, 1996).Tujuan penilaian kerja  menurut Soepriyanto (2001) adalah : 1) Mengetahui keadaan ketrampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, 2) Untuk digunakan sebagai perencanaan penyempurnaan kondisi  kerja,peningkatanmutu dan hasil kerja; 3) digunakan sebagai dasar pengembangan dan pemberdayaan karyawan seoptimal mungkin,sehingga dapat diarahkan jenjang karir kenaikan pangkat dan jabatan; 4)mendorong terciptanya hubungan timbale balik yang sehat antar atasan dan bawahan; 5) mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan dari bidang personalia,khusunya prestasi karyawan dalam bekerja; 6) secara pribadi pegawai dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga dapat memacu perkembanganya, sebaiknya bagi atasan yang menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal bawahannya, sehingga dapat membantu memotivasinya dalam bekerja; 7) hasil penilaian dapat bermanfaat bagi peneliti dan pengembangan dibidang kepegawaian secara keseluruhan.


c.                  Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Menurut mangkunegara (2005) factor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah : 1) factor kemampuan (ability) danfaktor motivasi (motivation).hal  ini sesuai rumus bahwa :
1.      Human performance         = ability+motivation
2.      Motivation                                    = attitude+situation
3.      Ability                               = knowledge+skill
Kinerja karyawan dipengaruhi dukungan organisasi kemampuan dan ketrampilan individu (Dunham, 1984).Usaha motivasi, kemampuan dan kejelasan tujuan kinerja yang diberikan kepada karyawan merupakan factor-faktor yang mempengaruhi produktifitas karyawan (Gomes, 2003).
1.      Faktor kemampuan
Kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensial (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill),artinyapegawai yang memadai untuk jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari,maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkanpada pekerjaan yang sesuai dengan keahlianya (Mangkunegara, 2005) .kemampuan (knowlodge) merupakan hasil dari tahu melakui pengindaran terhadap suatu objek tertentu dan sangat penting terbentuknya tindakan seorang (Notoatmojo. 1998).menurut Handoko (1996) mengemukakan bahwa pengetahuan adalah hasil dari suatu produk sistem pendidikan dan akan mendapatkan pengalaman yang nantinya akan memberikan suatu tingkat pengetahuan guru sebagai kaum professional, percakapan dengan kolega, on the job training, worksop, supervisor, pengajaran mahasiswa universitas, kursus kerja pendidikan yang berkelanjutan, jurnal professional, pratikum universitas, pencarian dan informasi.
Thoha (1990) mengatakan bahwa kemampuan dapat diperoleh melalui pengalaman kerja.Pengalaman akan mepengaruhi prestasi kerja bila pengalamanya luas   . Kemampuan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu : kemampuan fisik dan kemampuan intelektual. Setiap orang mempunyai kemampuan tertentu yang sangant mungkin berbeda dengan orang lain.Implikasi kenyataan ini dalam kehidupan organisasional antar lain ialah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dibandingkan dengan orang lain disekitarnya (Siagian, 2004).

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih, Semoga bermanfaat


Angger Withea. Powered by Blogger.