twitter




SEBUAH PERISTIWA PENTING telah terjadi. Kamu sedang memperoleh kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang cinta dan kehidupan. Peristiwa ini hendaknya membuat kamu menjadi lebih sabar. Makin sabar kamu, makin tinggi pula sikap menerima atas apa yang kamu jalani, daripada selalu bersikeras bahwa hidup harus berjalan seperti yang kamu inginkan. Tanpa kesabaran, hidup ini akan membuat frustasi. Kamu mudah terusik, terganggu, dan tersinggung. Kesabaran menambah dimensi kesejukkan dan penerimaan atas hidup kamu.


Ilustrasi foto: Nuri
Kadang-kadang hidup tidak berjalan semulus yang kamu inginkan. Kadang-kadang cinta tidak berjalan lurus-lurus saja. Cinta menemui halangan. Cinta yang terlarang orang tua, cinta yang berbeda keyakinan, cinta yang bertepuk sebelah tangan, cinta yang terlalu berlebihan, atau bahkan cinta yang terlalu menakutkan. Semua itu bukanlah tipikal cerita cinta yang kamu inginkan.

Misalkan saja, kamu mengaggumi seorang pemuda. Kamu ingin memiliki dia, kamu ingin mengungkapkan isi hatimu kepadanya. Tetapi dia sudah memiliki orang lain. Maka bersabarlah.


 Hayati peristiwa ini. Cobalah untuk pelan-pelan melupakan si pemuda.
Agar menjadi lebih sabar, maka libatkan hati kamu agar terbuka terhadap situasi sekarang ini, bahkan bila kamu tidak menyukainya. Mungkin saat ini juga merupakan saat yang baik untuk menarik nafas, juga sebagai peluang untuk mengingatkan diri kamu sendiri bahwa, dalam skema yang lebih besar, kegagalan cinta “Cuma masalah kecil”.

·         
  •  Jadilah Orang Pertama yang Mencintai atau Memaafkan
Begitu banyak dari kita yang bertahan dengan sedikit rasa marah yang mungkin berasal dari suatu pertengkaran, kesalapahaman, cara kita dulu berpacaran, atau suatu kejadian menyakitkan lainnya. Dengan sikap keras kepala, kamu menunggu sampai si dia atau orang lain terlebih dulu meminta maaf kepada kita dengan keyakinan bahwa inilah satu-satunya cara kamu dapat memaafkan atau menyambung kembali hubungan pertemanan yang hancur karena putusnya hubungan cinta.
Setelah putus cinta, renungkanlah apakah mungkin kamu tetap berteman dengan dia. Hanya sebagai teman. Jika kamu merasa bisa, maka datanglah kepadanya. Mintalah maaf atas peristiwa kemarin dan jadilah teman sejati baginya. Jika kamu merasa sulit untuk menerima kenyataan ini, maka menyingkirlah untuk sesaat. Jika sakit itu masih dalam, maka sadarilah bahwa dia bukan manusia yang sempurna, demikian juga kamu.

Ketika kamu marah, maka kamu telah menjadikan “hal sepele” menjadi “perkara yang besar” dalam benak kamu. Kamu mulai percaya bahwa posisi kamu lebih penting daripada kebahagiaan kamu. Padahal tidak. Bila kamu ingin menjadi orang yang lebih damai, kamu harus memahami bahwa menjadi benar hampir tak pernah lebih penting daripada membiarkan diri kamu untuk bahagia.
Cara untuk bahagia adalah dengan melepaskan dia pergi dan mengulurkan tangan untuk meminta maaf. Biarkan saja sidia yang benar. Ini bukan berarti kamu berada di pihak yang salah. Kamu akan mengalami kedamaian dengan melepaskan, sebagaimana halnya kebahagiaan untuk membiarkan orang lain yang benar. Tetapi jika kamu tak mampu, diamlah dan jangan mendendam. Dendam hanya akan merusak kebahagiaan kamu, padahal, sebagaimana saya katakana berkali-kali, kamu berhak untuk bahagia.
·        
  •  Kamu Tidak Harus Melakukan Apa-apa
Apapun yang kamu lakukan, maka lakukanlah karena kamu  memilih untuk melakukannya, bukan dari adanya suatu perasaan kewajiban atau tugas yang menyesatkan.
Kadang-kadang orang perlu didorong ke ambang batas sebelum mereka menyadari bahwa hidup ini adalah milik mereka, bukan milik tuntutan atau keinginan orang lain. Bila kamu mengalami sakit yang mengancam kehidupan kamu, kamu berada diambang batas itu. Bila kamu mempelajari bahwa ini adalah hidup kamu, kamu dapat dengan mudah mengambil beberapa langkah kecil untuk mundur dari ambang batas itu. Jika kamu mengalami putus cinta yang menyakitkan, kamu sedang berdiri di ambang batas itu, maka, bergeraklah mundur agar tidak tersungkur.

Cobalah ucapkan keras-keras dalam pikiran kamu sesering mungkin: “Aku tidak harus melakukan apapun” katakana itu beberapa kali, rasakanlah sensasi rasa lepas, kebebasan, atau terbebas dari beban! Kamu sudah bebas dari kisah cinta yang menyakitkan!!!
Bisa juga kamu menambahkan: “Dan aku boleh melakukan apa yang aku inginkan.”
Lalu, gabungkanlah kedua kalimat itu: “aku tidak harus melakukan apapun, dan aku boleh melakukan apa yang ingin ku lakukan,”.
·          
  • Hindari Orang-Orang dan Situasi yang Membuat Kamu Galau
Hindarilah hal-hal, orang-orang, situasi-situasi dan pengalaman-pengalaman yang tidak kamu inginkan. Sebagian orang mungkin menyebut ini suatu sikap pengecut. Saya menyebutnya langkah yang cerdas. Dunia ini dibatasi oleh berbagai hal, orang, dan pengalaman. Kita tidak akan pernah mengalami semuanya itu. Maka mengapa tidak berteman saja dengan apa yang memang membuatmu senang?
Beberapa contoh hal yang mesti dihindari: pesta yang tidak ingin kamu datangi, orang-orang yang tidak ingin kamu jumpai, acara TV yang tidak ingin kamu tonton (meskipun  kawan-kawanmu suka menontonnya), film-film yang telah ditonton oleh setiap orang, namu tidak menarik bagi kamu, dan lain sebagainnya.

Bila kamu dapat menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan sejak awal, maka dengan segala cara lakukanlah. Bebaskanlah pikiran kamu untuk melakukan hal-hal (positif) yang menyenangkan kamu dan meninggalkan hal-hal yang menyedihkan kamu.

Ketika kawan-kawan kamu menegaskan kata “seharusnya”, maka gantilah “tidak seharusnya”. Misalnya saja kawanmu berkata, ”seharusnya kamu mengalah waktu kalian bertengkar, sehingga kamu tidak perlu patah hati seperti ini”. Maka gantilah kalimat itu dengan, “tidak seharusnya aku mengalah waktu kami bertengkar. Ini jauh lebih baik ketimbang terus-menerus hidup dalam pertengkaran”. Atau, ketika kawan-kawanmu menegaskan, “Dia kan tampan, seharusnya kamu paham bahwa dia dicintai banyak gadis!” Maka, ubalah kalimat itu dalam pikiran kamu, “Dia memang tampan, tapi tidak seharusnya aku selalu termakan api cemburu. Jadi, biarkan pergi saja”. Ingat, yang lebih tahu permasalahan kamu adalah kamu bukan kawanmu, walaupun mereka sudah menyelami kehidupanmu.
·        
  •  Hidup Tidak Selalu Buruk
Suasana yang menyedihkan dan peristiwa yang menyakitkan membuat hidup kamu terasa buruk. Apa-apa yang kamu lakukan menjadi tidak nyaman. Hidup adalah tidak seburuk apa yang kamu bayangkan. Hidup ini tak pernah seburuk kelihatannya tatkala kamu sedang dalam suasana hati yang tidak enak, daripada kepentok dalam kekesalan atau perasaan tidak karuan belajarlah untuk bersikap bijak. Ingatkan diri kamu, “tentu saja aku sedang merasakan marah, frustasi, stress, depresi. Suasana hatiku sedang tidak enak, tetapi, hidup ini harus berjalan sebagaimana adanya”.

Suasana hati yang tidak enak bukanlah saat untuk menganalisis hidup kamu. Melakukan hal itu sama dengan bunuh diri secara emosional. Bila kamu punya masalah cinta, masalah itu tetap ada sekalipun keadaan pikiran kamu sudah membaik. Triknya adalah dengan mensyukuri suasana hati kamu yang enak dan bersikap legowo ketika suasana hati kamu sedang tidak enak, dengan tidak menanggapinya terlalu serius. Lain kali jika kamu merasa tidak enak hati, untuk suatu alas an apa pun, ingatkan diri kamu, “semua ini akan berlalu”.
·          
  • Santai Sajalah
Apa yang dimaksud dengan santai?. Walaupun sudah ribuan kali mendengar istilah ini selama masa hidup kita, sangat sedikit orang yang memikirkan dengan mendalam tentang apakah itu sesungguhnya.
Manakala kamu bertanya pada orang banyak apa artinya santai, hampir semuanya akan menjawab bahwa bersantai adalah sesuatu yang kamu rencanakan untuk dikerjakan nanti, kamu mengerjakannya tatkala waktu luang, sewaktu sedang bersantai di dalam ayunan, setelah kamu mengerjakan segala hal lainnya.

Bersikap santai itu perlu, apalagi setelah kamu mengalami peristiwa buruk. Bersantai tidak harus dilakukan setelah semua hal lain selesai. Bersantai tidak harus meluangkan banyak waktu untuk pergi ke pantai atau ke kebun binatang. Kamu bisa bersantai di rumah, mendengarkan music-musik yang kamu suka, menonton film-film favoritmu, atau sekedar menulis blog seperti saya ini hohoho. Bersantai setelah patah hati akan membantu kamu membebaskan segala beban pikiran.

Menjadi lebih santai mengharuskan melatih diri kamu untuk menanggapi tantangan-tantangan kehidupan secara berbeda. Patah hati adalah tantangan untuk dihadapi. Dan kamu masih punya banyak tantangan ke depan, tantangan untuk menjadi kepala rumah tangga, bahkan tantangan untuk mencari pacar baru yang lebih segala-galanya dari mantan pacarmu misalnya. Santaikan pikiranmu, bebaskan segala uneg-unegmu. Laluilah hari-hari gembiramu.
·        
  •  Dengarkanlah Perasaan Kamu
Dalam diri kamu ada system petunjuk sempurna untuk memandu kamu menjalani hidup. System ini, yang semata-mata terdiri  dari perasaan-perasaan kiamu sendiri, mmemberitahu kamu apakah kamu sedang berada di luar jalur  dan sedang menuju kea rah ketidakbahagiaan dan konflik; atau berada di atas jalur, yang mengarah ke pikiran yang damai. Perasaan-perasaan kamu bertindak sebagai barometer, membiarkan kamu tahu apa yang disukai oleh cuaca batinmu.

Ketika kamu tidak terjebak dalam pikiran, dengan tidak menganggap terlalu serius segala hal, umumnya perasaan-perasaan kamu menjadi positif. Ketika pengalaman hidupmu tidak terlalu menyenangkan dan kamu sedang merasa marah, kesal, depresi, stress, frustasi, dan seterusnya, maka perasaan-perasaan kamu mengingatkan bahwa kamu sedang berada di luar jalur, dan kini waktunya unttuk membuat pikiran kamu santai, karena kamu sedang kehilangan perspektif.

Penyesuaian mental memang perlu dilakukan dalam hal ini. Kamu dapat memikirkan perasaan-perasaan negatif  kamu dengan cara yang sama dalam memikirkan lampu-lampu peringatan di dashboard mobil kamu. Saat lampu itu berkelip-kelip, maka ia memberitahu kamu bahwa kini saatnya untuk bersantai.

Berbeda dengan kepercayaan umum, perasaan-perasaan negative tidak perlu dikaji dan dianalisis. Ketika kamu menganalisis perasaan-perasaan negative itu, ujung-ujungnya akan memunculkan perasaan-perasaan negative yang lebih banyak lagi.
Lain kali ketika kamu bersedih dan terjebak dalam “ketidakberdayaan”, kamu harus menyadari untuk tegak kembali dan jangan terlalu memikirkannya. Kamu harus menggunakan perasaan-perasaan kamu itu untuk memandu kamu kembali kea rah ketenangan.

Jangan berpura-pura bahwa perasaan negative itu tidak ada, namun cobalah untuk mangakui alas an-alasan mengapa kamu begitu serius dalam menjalani hidup ini. Kenapa kamu lebih “meributkan hal-hal kecil”. Daripada menyingsingkan lengan baju dan berkelahi dengan hidupmu ini, mundurlah, tarik beberapa nafas panjang, dan santailah. Ingatlah, bahwa hidup ini bukanlah suatu keadaan darurat, jika kamu memang tidak membuatnya demikian. Ingatlah, cerita cinta hanyalah sepenggal kehidupan kecilyang harus kamu isi, kamu buang, lalu kamu isi lagi. Cerita cintamu bukanlah satu-satunya episode tunggal dalam hidupmu.


Terima Kasih, Semoga bermanfaat


Angger Withea. Powered by Blogger.