Evaluasi
merupakan sebuah fungsi dari kegiatan manajemen yang sangat penting dan harus
dilaksanakan oleh sebuah organisasi dalam usahanya untuk mencapai tujuan.Secara
teori batasan tentang evaluasi sendiri sangat banyak.Misalnya yang dikeluarkan
oleh American Public Health Assosiation
(Mantra, 1997) yang menjelaskan evaluasi dalah sebuah proses dalam penentuan
nilai atau besarnya sukses dalam mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.Menurut Rossi dan Freeman (1993) bahawa alasan kenapa perlu dilakukannya
sebuah evaluasi adlah karena keperluan manajemen, administrasi, menilai
perubahan yang tepat, mengetahui cara untuk melakukan intervensi, memenuhi
pertanggung jawaban, untuk keperluan perencanaan kebijakan, memutuskan apakah
suatu kegiatan perlu diperluas adtau di batasi. Solihin, (1998),menjelaskan 3
hal sebagai bentuk tindak lanjut atas mekanisme penganggarn/pengucuran anggaran
kegiatan dan kegiatan mengamati pengertian sebagai berikut : pemantauan adalah
kegiatan mengamati pengembangan pelaksanaan rencana,mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat di
ambil tindakan sendiri mungkin.Pengendalian adalah serangkai kegiatan
(tindakan) manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan
evaluasi itu sendiri adalah rangakaian kegiatan membandingkan realisasi masukan
(imput),keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap rencana dana standar
yang telah di tetapkan.
Evaluasi terkait dengan kebijakan
public yakni peraturan perundang-undangan, regulasi dan berbagai aturan main
yang bertujuan untuk menangani permasalahan. Tahap evaluasi sendiri meliputi :
1) Melihat hambatan dan pelaksanaan pembiayaan kegiatan 2) meliahat terjadinya
hambatan tersebut dan 3) melakaukan analisis atas hasil evaluasi, Winarmo,
(1997) bahwa ada 3 tipe evaluasi kebijakan diantaranya, yaitu evaluasi
kebijakan sistematis yaitu ini melihat secara objektif kegiatan-kegiatan
kebijakan yang diajalankan untuk mengukur dampak bagi masyarakat dan melihat
sejauh mana tujuan telah dinyatakan tercapai. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 39 tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan Bab I Pasal 1 ayat 3 menytakan bahwa evaluasi
adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output)
dana hasil (outcome) terhadap rencana
dan standar.
a. Pengertian Evaluasi
Evaluasi
atau kegiatan penilaian merupakan bagian integral dari fungsi manajemen dan
didasarkan pada sistem informasi manajemen.Unair mengatakan bahwa evaluasi
adalah prosedur penilaian pelaksanaan kerja dan hasil kerja secara menyeluruh
dengan cara sistematik dengan membandingkan kinerja atau tujuan yang telah
ditetapkan guna pengambilan keputusan (Unair, 2003).
b. Macam
Evaluasi
Secara
umum evaluasi dapat dibedakan atas 2jenis yaitu :evaluasi formative evaluasi summative. Evaluasi formative formative yang dilakuakan pada
tahap pelaksanaan program dengan tujuan untuk mengubah atau memperbaiki program
yang sedang berjalan dan didasarkan atas kegiatan sehari-hari seminggu, bulan
bahkan tahun atau waktu relative pendek. Manfaat evaluasi formatif terutama
untuk memberikan umpan balik kepada manager, dan evaluasi submative dilakukan
setelah program tersebut berlangsung.
Dilihat dari pengambilan keputusan
yang memanfaatkan hasil evaluasi tingkat pusat, berkaitan dengan misi
organisasi atau proyek, keputusan tingkat ini menentukan kerangka kerja
organisasi dan anggaran untuk melaksanakan program-programnya, tingkat provinsi
atau kabupaten berkaitan dengan usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangkan
mendayagunakan sumber-sumber yang tersedia secara evektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.Hal ini evaluasi formative lebih banyak
dilakukan dari pada evaluasi semmative,keputusanya
lebih bersifat administrasi. Tingkat operasional berkaitan dengan pengawasan
kegiatan sehari-hari dari suatu proyek.Keputusan-keputusan disini untuk
menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam bentuk kegiatan spesifik,sesuai
dengan peraturan-peraturan yang ada dalam rangka pencapaian tujuan yang
ditetapkan organisasi. Evaluasi formative
dengan tujuan pengawasan dan pengendalian proyek.(Supriyanto. 2003).
c. Proses
Evaluasi
Proses
kegiatan evaluasi secara keseluruhan dapat disimpulkan atas empat dimensi atau
langkah kegiatan : dimensi kegiatan berfikir secara konseptual untuk
mendapatkan informasi yang lengkap tentang tujuan diadakan evaluasi, beberapa
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab yaitu : spesifikasi institusi, program, dan
penerimaan pelayanan (health service).
manfaat hasil ditunjukan menurut
kegiatan organisasi tersebut apakah tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi atau
nasional dan juga tergantung tujuan dilaksanakan evaluasi yang berupa keputusan
untuk memperbaiki pelaksanaan program atau keputusan untuk mengakhiri dan
menyusun perencanaan kembali suatu program baru,keputusan untuk memperbaiki
alokasi dana, daya dan manajemen saat ini dan dimassa mendatang, keputusan
kebijakan seperti : program diteruskan atau program memerlukan kerjasama
internasional dan lain-lain. Besar manfaat dikaitkan dengan seberapa jauh
evaluasi bisa dimanfaatkan berdasarkan metoda pengumpulan informasi yang
dipakai. Pada metoda survey (community
survey), hasil terutama di gunakan untuk mengatur prioritas kebutuhan
kesehatan masyarakat (perceived health
need). Metode sensus,hasil terutama untuk estimasi target populasi yang
perlu mendapatkan pelayanan kesehatan baik tingkat regional maupun nasional.
Pelaksanaan evaluasi, dimana
evaluasi berjalan secara terus menerus, berkesinambungan, sedang pada community survey umum dilakukan pada
saat-saat pemulaan program. Formasi sumber dan jenis informasi yang dibutuhkan
: beberapa pertanyaan perlu dijawab,agar informasi yang diperlukan bisa
didapatkan yakni :informasi apa saja yang di perlukan ? Yakni, input, proses output. effect, dampak,
sumber informasi yakni informasi primer dari dokumen atau pencatatan pelaporan
dan informasi sekunder dapat dari survey (wawancara atau observasi) atau
kegiatan proses group dinamik.
Kebutuhan dan sumber informasi
primer.Yang berisikan tentang metode, sasaran, tempat pelaksanaan, sumber
informasi, manfaat informasi, waktu dan biaya. Proses pelaksanaan pada umumnya
cenderung mengarah pada pendekatan yang bersifat sentralitis atau dari atas
kebawah. Apa yang dialksanakan adalah apa yang diputuskan. Tetapi kebijakan dan
pelaksanaan dari suatu kebijakan harus mengindahkan penerimaan dari rakyat.