twitter




Kebijakan (policy) adalah sebuah instrument pemerintah, bukan saja dalam arti government, dalam arti hanya menyangkut Negara, melaikan pula government yang menyentuh berbagai bentuk kelambagaan baik swasta, dunia usaha maupun masyarakat (civil society). Kebijakan pada intinya merupakan keptusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara langsung mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumberdaya alam, finasial dan manusia demi kepentingan public, yakni rakyat banyak, penduduk, masyarakat atau warga negara.Kebijakan merupakan hasil dari adanya sinergi, kompromi atau bahkan kompetesi antara berbagai gagasan, teori ideology dan kepentingan-kepentingan yang mewakili sistem politik suatu negara (Suharto, 2005).
            Sebagian ahli memberikan kebijakan public dalam kaitanya dengan keputusan atau ketetapan pemerintah untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap akan memberi dampak baik bagi kehidupan warganya. Bahkan dalam pengertian yang lebih luas, kebijakan public sering diartikan sebagai yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.Seperti kata brigman dan Davis (2004), seringkali kebijakan publik tidak lebih dari pengertian mengenai “whatever government choose to do or not to do”
            Mendefinisikan kebijakan tetap harus mempunyai pengertian mengenai yang sebenarnya dilakukan dari pada apa yang diusulkan dalam tindakan mengenai suatu persoalan tertentu analisis kebijakan adalah sebuah kajian untuk memperoleh suatu pemahaman yang mendalam dari isu-isu social yang baik kedepan. Prosedur analisis kebijakan menurut Dunn (2003).Menurut Dwijowojoto (2004).5 prosedur umum yang lazim digunakan dalam pemecahan masalah manusia : definisi, prediksi, preskripsi, deskripsidan evaluasi. Dalam analisis kebijakan prosedur-prosedur tersebut memperoleh nama khusus.Peramalan (prediksi) menyediakan informasi mengenai konseksi dimassa mendatang dari penerapan alternative kebijakan, termasuk tidak melakukan sesuatu. Rekkomendasi (preskripsi) menyediakan informasi emngenai nilai aatau kegunaan relatif dari konsekuensi dimassa depan dari suatu pemecahan masalah.Pemantauan (deskripsi) mengahasilkan informasi tentang konsekuensi sekarang dan massa lalu dari diterapkannya alternative kebijakan. Evaluasi menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi pemecahan amsalah dan pengetasan masalah.Evaluasi kebijakan merupakan kegiatan utnuk menilai atau melihat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan suatau kebijakan publik.Oleh karena itu evaluasi merupakan kegiatan pemberian nilai (value judnet) tertentu.
            Proses perumusan kebijakan yang efektif biasanya memperhatikan keselarasan antara usulan kebijakan dengan agenda dan strategi besar (Grand design) pemerintah. Melalui konsultasi dan interaksi tahapan perumusan kebijakan menekankan konsisitensi program pemerintah yang sedang dilaksanakan. Kebijakan public dibuat oleh banyak orang dalam suatu rantai pilihan-pilihan yang meliputi analisis, implementasi, evaluasi dan rekonsiderasi (pertimbangan kembali). Koordinasi ini hanya dimungkinkan jika tujuan-tujuan kebijakan dinyatakan secara jelas dan terukur. Manakalah tujuan-tujuan kebijakan tidak jelas atau berlawanan satu sama lain, kebijakan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk berhasil (Dunn, 2003).
            Dalam kenyataanya pembuat kebijakan sering kehilangan arah dalam menetapkan tujuan-tujuan kebijakan. Solusi kerapkali dipandang lebih penting dari masalah, padahal yang sering terjadi sebaliknya dimana sebuah solusi yang baik akan gagal jika diterapkan pada masalah yang salah (Suharto, 2005). Identifikasi masalah dan kebutuhan menjadi sangat penting bagi sebuah kebijakan. Kebijakan yang baik di rumuskan berdasarkan masalah dan kebutuhan masyarakat.
            Aktivitas kebijakan sangat cepat bergerak, setelah keputusan dibuat. Kegiatan-kegiatan untuk menerapkan keputusan tersebut harus segera dipersiapkan. Waktu dan wewenang yang tersedia guna mendukung arah yang terpilih umumnya sangat terbatas dan karenanya menutut penyesuaian. Pilihan-pilihan kebijakan yang telah dipilih tidak menutup kemungkinan menjadi sedikit berbeda dengan pilihan-pilihan sebelumnya. Tujuan-tujuan yang telah ditetapkan juga biasanya sedikit melenceng dikarenakan adanya akibat-akibat yang terjadi diluar perkiraan, akibat sampingan (side effect) atau yang dikenal dengan istilah Externalities atau Spiloversini hanya bisa diketahui setelah kebijakan diterapkan. Selain mempengaruhi pencapaian tujuan kebijakan, externalities tentu saja menganggu hasil-hasil kebijakan yang telah ditetapkan dan bahkan tidak jarang menciptakan masalah-masalah baru yang lebih kompleks. Agar kebijakan tetap berfokus pada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, pembuat kebijakan harus dilandasi oleh lingkaran tahapan kebijakan yang meliputi perencanaan dan evaluasi (Dunn, 2003).

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih, Semoga bermanfaat


Angger Withea. Powered by Blogger.