Menurut Ratih Ibrahim, Psi., ada tiga level kebiasaan buruk pada pasangan yang mesti anda pahami dan sikapi
Agar Tidak Terjebak Bersama Pasangan Mythomania
Tidak ada seorangpun yang mau dibohongi, apalagi berkali-kali dengan khayalan yang sebenarnya jauuuuh dari kenyataan. Agar tidak terjebak dalam hubungan ini, perhatikan hal-hal ini:
1. Level Ringan
Dalam level ini, Kebiasaan tertuju pada hal-hal yang cendrung sepele dan ringan namun karena dilakukan secara terus-menerus, sikap gregetan Anda padanya pun timbul.
Sekilas, mungkin tak ada yang salah dengan kebiasaan buruk pasangan Anda ini. Kebiasaan sepertimain game hingga lupa waktu, suka merayu wanita lain di depan anda, malas gosok gigi dan mencuci kaki menjelang tidur, senang ngupil di depan umum, hingga kebiasaan ngaret dan lupa waktu ketika berjanji dianggap hal lumrah dan sah-sah saja jika sekali waktu dilakukan. Mungkin pada saat awal menikah, Anda masih toleran dan tidak mempermasalahkan kebiasaan buruk pasangan Anda ini. Tetapi, Karena anda terus mengalaminya, Anda pasti akan kesal dibuatnya.
2. Level Menengah
Lebih tinggi dari level yang pertama. Diperlukan sikap aware yang lebih tinggi pula untuknya. Kebiasaan buruk pada level ini biasanya terbentuk karena adanya ganguan perilaku dan psikologi yang dialami oleh pasangan sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman pada diri Anda
Gangguan inilah yang membuat pasangan cukup kesulitan untuk mengendalikan kebiasaan buruknya. Bentuknya pun bermacam-macam. Misalnya para eksibisionis yang senang memperlihatkan alat vitalnya kepada orang lain atau kecendrungan seseorang yang suka menyumpahi orang lain, berkata kasar, atau kecendrungan untuk menyakiti diri sendiri dan bunuh diri. “biasanya orang semacam ini memiliki gangguan pada dirinya. Seperti para eksebisionis. Mereka sebenarnya mengalami kelainan seksual dan jiwa
3. Level Berat
Ini merupakan tingkat teratas dalam piramida kebiasaan buruk pasangan. Mengapa disebut berat ? Kebiasaan buruk yang dimunculkan bisa menimbulkan kerugian tak hanya bagi diri sendiri atau pasangan tapi orang lain dan lingkungan sekitar
Kebiasaan ngedrugs, mencuri, berbohong, free sex, menyiksa orang lain, pelecehan, dan kekerasan fisik atau psikis hingga kebiasaan lain yang mengarah pada tindak kejahatan bisa dikatagorikan sebagai kebiasaan buruk pasangan yang sangat parah.
Kebiasaan ngedrugs, mencuri, berbohong, free sex, menyiksa orang lain, pelecehan, dan kekerasan fisik atau psikis hingga kebiasaan lain yang mengarah pada tindak kejahatan bisa dikatagorikan sebagai kebiasaan buruk pasangan yang sangat parah.
Sumber (nyata.co.id)
WASPADA MYTHOMANIA
Tidak ada seorangpun yang mau dibohongi, apalagi berkali-kali dengan khayalan yang sebenarnya jauuuuh dari kenyataan. Agar tidak terjebak dalam hubungan ini, perhatikan hal-hal ini:
- Sering membesar-besarkan cerita dan kisah hidupnya.
- Sering membuat kisah bahwa dia adalah korban (orang tua broken home, sering disiksa, sakit parah dan sebagainya).
- Selalu ingin diperhatikan, karena itu mereka sering mengubah-ubah cerita hingga Anda tetap percaya.
- Seringkali mereka terlihat menawan dan wow saat pertama bertemu, tetapi selanjutnya, kebohongan-kebohongan mulai tercium.
- Sering ketahuan berbohong, tetapi tidak mengakui dan kembali menceritakan berjuta alasan agar Anda percaya.
- Menyembunyikan dirinya, tidak memperkenankan orang lain melihat identitas diri, foto bahkan sering tidak mau memperkenalkan teman atau keluarganya.
- Paling sering menjalin hubungan/pacaran jarak jauh. Ada kemungkinan pernah bertemu, tetapi hubungan lebih sering via telepon, BBM, SMS, email dan sebagainya.
Agar Tidak Terjebak Bersama Pasangan Mythomania
Tidak ada seorangpun yang mau dibohongi, apalagi berkali-kali dengan khayalan yang sebenarnya jauuuuh dari kenyataan. Agar tidak terjebak dalam hubungan ini, perhatikan hal-hal ini:
- Hati-hati dengan hubungan/pacaran jarak jauh dengan orang yang belum Anda kenal secara nyata.
- Hati-hati dengan pasangan yang sering menceritakan penderitaan hidup, misalnya sakit parah atau datang dari keluarga yang suka menyiksa.
- Hati-hati terpesona dengan cerita WAH, dia pengusaha sukses, punya kekayaan, pernah tinggal di luar negeri dan sebagainya. Terlebih lagi jika dia tidak bisa menunjukkan bukti berupa foto atau cerita dukungan dari orang yang mengenalnya.
- Sering ketahuan berbohong tetapi selalu menyangkal dan menceritakan hal lain untuk meyakinkan Anda (padahal dia kembali berbohong).
- Sering menolak bahkan tidak mau memperkenalkan Anda dengan keluarga atau teman-teman dekatnya, bahkan sering tidak mau menunjukkan identitas diri dengan segudang alasan yang meyakinkan.
Mentolerir Kekasih yang Mengidap Masochism dan Sadism?
Kamu punya pacar yang suka memukul ketika kalian bertengkar? Punya kekasih yang selalu menyakiti dirinya sendiri untuk menunjukan padamu dia benar-benar terluka? Berhati-hatilah, mungkin saja dia mengidap penyakit psikologis bernama masochism dan sadism.
Masochism dan sadism sendiri berbeda definisi. Masochism adalah penyakit psikologis yang berwujud pada rasa menikmati kesedihan dan luka. Memang, perasaan sedih kadang bersifat abstrak dan membingungkan. Dalam perasaan galau atau sedih, perasaan itu bisa jauh menguasai diri seseorang daripada perasaan bahagia. Keadaan tersebut menyebabkan seseorang ingin memukul dinding, menggebrak meja, atau curhat ke orang untuk menyakinkan pada mereka bahwa dirinya benar-benar terluka dan merasakan sakit. Setiap orang punya sifat masochism, namun yang membedakan adalah tingkat pengendalian diri mereka saat sedang emosi.
Pernah curhat saat patah hati sampai menangis dengan air mata deras? Pernah meninju dinding hingga tangan cenat-cenut? Pernah menggebrak meja ketika kamu merasa marah dan terluka? Manusiawi. Normal. Setiap orang pasti pernah melakukan hal tersebut, ternyata setiap orang memiliki sifat masochism. Bagian yang abnormal adalah saat sifat itu membuncah dengan liar dan si pengidap tak mampu mengendalikan emosinya. Masochism juga disebut Self-Harm Disorder yaitu tindakan seseorang untuk mewujudkan rasa sedihnya yang abstrak menjadi sesuatu yang terasa nyata. Lebih menyeramkannya lagi, jika penderita telah mengalami masochism yang parah. Dia rela menyiksa dirinya sendiri dengan cara memukul dan menjedut-jedutkan kepalanya di dinding. Kalau kekasihmu bersikap seperti ini saat bertengkar, pikir dua kali untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Nah, sekarang mari kita membahas tentang sadism. Ini kebalikan dari masochism sendiri. Definisi sadism adalah penyakit psikologis yang berwujud pada rasa menikmati perlakuan sadisnya disaat menyiksa seseorang. Orang seperti ini akan tersenyum puas ketika melihat pasangannya berdarah dan merintih kesakitan, karena ia menikmati saat-saat ia menyiksa kekasihnya. Menyeramkan bukan?
Seberapapun menakutkannya masochism dan sadism tetap saja penyakit psikologis ini dapat disembuhkan. Beberapa cara menyembuhkannya yaitu dengan Terapi psikoanalitik, Teknik Behavioral, Penanganan Kognitif, Penanganan Biologis, dan Usaha Hukum.
Mungkin, beberapa di antara kalian yang membaca ini mempunyai kekasih yang memiliki sifat di atas. Saran saya, untuk menghadapi dia, kamu harus cukup kuat. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan olehmu, salah satunya adalah memberi dia kesempatan untuk berubah.
Seburuk apapun sifat dan sikap seseorang, tetap akan mampu diubah jika dia juga ingin berubah ke arah yang lebih baik. Semua juga ada di tanganmu, dia butuh uluran tanganmu dan perhatianmu agar perasaannya benar-benar pulih.
Pengidap masochism dan sadism harusnya tidak dijauhi, jika kau mencintainya dan berniat mengubah sikapnya, maka lakukan apapun untuk kebaikan kalian berdua. Kelainan psikologis tersebut bisa saja membuat dia dijauhi oleh lingkungan sekitar, padahal mereka yang “sakit” hanya butuh untuk disembuhkan, bukan dijauhi.
Tapi, kalau kamu tidak cukup tegar untuk menghadapi dia, semua juga ada di tanganmu. Tergantung dalam pilihanmu juga tergantung pada kelapangan hatinya. Kamu tak harus memaksakan dirimu untuk terus bersama dia, jika sebenarnya kamu juga turut terluka. Lebih baik tak bersama jika saat bersama kalian malah saling menyakiti satu sama lain.
Pernah curhat saat patah hati sampai menangis dengan air mata deras? Pernah meninju dinding hingga tangan cenat-cenut? Pernah menggebrak meja ketika kamu merasa marah dan terluka? Manusiawi. Normal. Setiap orang pasti pernah melakukan hal tersebut, ternyata setiap orang memiliki sifat masochism. Bagian yang abnormal adalah saat sifat itu membuncah dengan liar dan si pengidap tak mampu mengendalikan emosinya. Masochism juga disebut Self-Harm Disorder yaitu tindakan seseorang untuk mewujudkan rasa sedihnya yang abstrak menjadi sesuatu yang terasa nyata. Lebih menyeramkannya lagi, jika penderita telah mengalami masochism yang parah. Dia rela menyiksa dirinya sendiri dengan cara memukul dan menjedut-jedutkan kepalanya di dinding. Kalau kekasihmu bersikap seperti ini saat bertengkar, pikir dua kali untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Nah, sekarang mari kita membahas tentang sadism. Ini kebalikan dari masochism sendiri. Definisi sadism adalah penyakit psikologis yang berwujud pada rasa menikmati perlakuan sadisnya disaat menyiksa seseorang. Orang seperti ini akan tersenyum puas ketika melihat pasangannya berdarah dan merintih kesakitan, karena ia menikmati saat-saat ia menyiksa kekasihnya. Menyeramkan bukan?
Seberapapun menakutkannya masochism dan sadism tetap saja penyakit psikologis ini dapat disembuhkan. Beberapa cara menyembuhkannya yaitu dengan Terapi psikoanalitik, Teknik Behavioral, Penanganan Kognitif, Penanganan Biologis, dan Usaha Hukum.
Mungkin, beberapa di antara kalian yang membaca ini mempunyai kekasih yang memiliki sifat di atas. Saran saya, untuk menghadapi dia, kamu harus cukup kuat. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan olehmu, salah satunya adalah memberi dia kesempatan untuk berubah.
Seburuk apapun sifat dan sikap seseorang, tetap akan mampu diubah jika dia juga ingin berubah ke arah yang lebih baik. Semua juga ada di tanganmu, dia butuh uluran tanganmu dan perhatianmu agar perasaannya benar-benar pulih.
Pengidap masochism dan sadism harusnya tidak dijauhi, jika kau mencintainya dan berniat mengubah sikapnya, maka lakukan apapun untuk kebaikan kalian berdua. Kelainan psikologis tersebut bisa saja membuat dia dijauhi oleh lingkungan sekitar, padahal mereka yang “sakit” hanya butuh untuk disembuhkan, bukan dijauhi.
Tapi, kalau kamu tidak cukup tegar untuk menghadapi dia, semua juga ada di tanganmu. Tergantung dalam pilihanmu juga tergantung pada kelapangan hatinya. Kamu tak harus memaksakan dirimu untuk terus bersama dia, jika sebenarnya kamu juga turut terluka. Lebih baik tak bersama jika saat bersama kalian malah saling menyakiti satu sama lain.
PRIBADI PENGANIAYA
Punya cowok berperilaku kasar dan menganiaya tentu menyebalkan. Tidak hanya itu, dia sering tampak sebagai pribadi “aneh” dan sulit diprediksi; Kadang baik kadang jahat?. Apakah itu tumbuh begitu saja? Oh tidak!
John N. Briere, seorang dosen di University of Southern California School of Medicine, menemukan relasi antara gejala yang nampak pada orang-orang yang cenderung suka menganiaya dengan masa kanak-kanak yang sangat menderita, terutama yang dilakukan Sang Ayah.
Yang disebut aniaya disini tidak terbatas kepada fisik saja. Yang paling sering dan berbahaya adalah serangan yang terus-menerus terhadap harga diri seorang anak. Apalagi yang dilakukan di depan umum. Seperti kata-kata yang tajam terhadap anak. Inilah yang memberikan sumbangan paling besar terhadap terbentuknya kepribadian seorang penganiaya.
Tanpa disadari anak yang besar dengan aniaya dan terlantar secara emosi, mengalami masalah dengan harga diri. Mereka berusaha keras untuk diterima dan dihargai orang lain. Mereka paling takut kalau ditolak atau ditinggalkan oleh orang-orang yang paling mereka kasihi. Tetapi di sisi lain, mereka tertekan oleh kedekatan hubungan tersebut. Ambivalen yang menyakitkan.
Kecenderungan emosi meledak dan suka memukul disebabkan cowok Anda sejak kecil terbiasa memendam emosi negatif. Setelah bertumpuk barulah dia mengeluarkan emosi itu dalam bentuk tindakan fisik. Pada waktu kecil, ia tidak telatih menyampaikan rasa kecewa dan marah secara verbal, dengan perkataan. Karena tidak ada atmosfernya.
Pribadi penganiaya juga disebabkan oleh adanya kecemburuan patologis cowok pada ceweknya, atau sebaliknya. Dia tidak suka melihat anda ceria dan bahagia saat bersama teman teman anda. Marah dan iri bercampur dalam dirinya saat melihat anda supel dan mudah bergaul.
Dia merasa cemburu karena tidak pernah bisa memiliki hal seperti itu. Di bawah rasa cemburu ini tertanam perasaan rendah diri yang sangat kuat, merasa tidak nyaman terhadap keintiman. Rendahnya rasa percaya diri bisa membuat cowok Anda tidak berdaya dan terkena depresi.
Gejala ini biasa disebut dengan adiksi hubungan. Siklusnya adalah: melekat erat - panik - menolak. Melekat erat - panik - menolak. Mereka suka mengendalikan orang lan. Orang yang seperti ini akhirnya sengsara karena hubungan-hubungannya mudah hancur berantakan dengan sahabat baik atau kerabatnya sendiri.
Anak yang pernah dianiaya atau ditelantarkan (diabaikan) orang tuanya di masa kecil akan memendam campuran kemarahan, rasa malu, rasa tidak percaya dan kecemasan yang sifatnya sangat mudah meledak. Begitu anak ini menjadi dewasa, apa yang dulu dipendamnya akan mulai naik dan meledak ke permukaan.
Sesudah beberapa kali meledak maka kecenderungan menganiaya itu menjadi tertanam di dalam sistem dirinya. Mereka menjadi terprogram untuk melakukan aniaya terhadap orang-orang dekatnya.
Anak yang dulu jadi korban trauma itu sekarang tumbuh menjadi seorang penganiaya. Sebenarnya ada keinginan dia untuk berubah, namun individu sering kali tidak mampu.
MITOS MENYESATKAN
Mengapa beberapa wanita cenderung meneruskan hubungan pacar meski pasangannya kasar dan suka memukul? Karena individu memelihara mitos: “Ahh cowok saya nantinya juga akan berubah kalau sudah menikah “. Ini sungguh sangat keliru. Tindakan menikah dengan pria yang melakukan kekerasan dan belum bertobat sebelum menikah adalah “gambling”. Mengadu nasib secara bodoh.
Di sisi lain, ada perempuan yang diam saja saat mengalami tindak kekerasan karena melihat ibunya juga mengalami hal yang sama. Lalu si Ibu mengajarkan bahwa itu tidak masalah selama sayang dama suami. Ada kecenderungan patuh pada nilai-nilai tradisional yang salah, seolah melaporkan perbuatan pacar akan membinasakan cinta mereka.
Ironisnya, terkadang mereka menyalahkan diri dan berkata,
Ah yang menyebabkan pemukulan itu terjadi diri mereka. Lalu mendiamkan saja sambil berdoa. tetapi tidak berbuat atau belajar apapun untuk memperbaiki keadaan. Bahkan dalam beberapa kasus yang sudah SAKIT (patologis) ada klien wanita korban KDRT malah stres jika tidak lagi dipukuli pasangannya, karena merasa pasangannya tidak lagi mempedulikannya. Aneh bukan? Biasanya si perempuan ini punya masalah psikilogis juga
John N. Briere, seorang dosen di University of Southern California School of Medicine, menemukan relasi antara gejala yang nampak pada orang-orang yang cenderung suka menganiaya dengan masa kanak-kanak yang sangat menderita, terutama yang dilakukan Sang Ayah.
Yang disebut aniaya disini tidak terbatas kepada fisik saja. Yang paling sering dan berbahaya adalah serangan yang terus-menerus terhadap harga diri seorang anak. Apalagi yang dilakukan di depan umum. Seperti kata-kata yang tajam terhadap anak. Inilah yang memberikan sumbangan paling besar terhadap terbentuknya kepribadian seorang penganiaya.
Tanpa disadari anak yang besar dengan aniaya dan terlantar secara emosi, mengalami masalah dengan harga diri. Mereka berusaha keras untuk diterima dan dihargai orang lain. Mereka paling takut kalau ditolak atau ditinggalkan oleh orang-orang yang paling mereka kasihi. Tetapi di sisi lain, mereka tertekan oleh kedekatan hubungan tersebut. Ambivalen yang menyakitkan.
Kecenderungan emosi meledak dan suka memukul disebabkan cowok Anda sejak kecil terbiasa memendam emosi negatif. Setelah bertumpuk barulah dia mengeluarkan emosi itu dalam bentuk tindakan fisik. Pada waktu kecil, ia tidak telatih menyampaikan rasa kecewa dan marah secara verbal, dengan perkataan. Karena tidak ada atmosfernya.
Pribadi penganiaya juga disebabkan oleh adanya kecemburuan patologis cowok pada ceweknya, atau sebaliknya. Dia tidak suka melihat anda ceria dan bahagia saat bersama teman teman anda. Marah dan iri bercampur dalam dirinya saat melihat anda supel dan mudah bergaul.
Dia merasa cemburu karena tidak pernah bisa memiliki hal seperti itu. Di bawah rasa cemburu ini tertanam perasaan rendah diri yang sangat kuat, merasa tidak nyaman terhadap keintiman. Rendahnya rasa percaya diri bisa membuat cowok Anda tidak berdaya dan terkena depresi.
Gejala ini biasa disebut dengan adiksi hubungan. Siklusnya adalah: melekat erat - panik - menolak. Melekat erat - panik - menolak. Mereka suka mengendalikan orang lan. Orang yang seperti ini akhirnya sengsara karena hubungan-hubungannya mudah hancur berantakan dengan sahabat baik atau kerabatnya sendiri.
Anak yang pernah dianiaya atau ditelantarkan (diabaikan) orang tuanya di masa kecil akan memendam campuran kemarahan, rasa malu, rasa tidak percaya dan kecemasan yang sifatnya sangat mudah meledak. Begitu anak ini menjadi dewasa, apa yang dulu dipendamnya akan mulai naik dan meledak ke permukaan.
Sesudah beberapa kali meledak maka kecenderungan menganiaya itu menjadi tertanam di dalam sistem dirinya. Mereka menjadi terprogram untuk melakukan aniaya terhadap orang-orang dekatnya.
Anak yang dulu jadi korban trauma itu sekarang tumbuh menjadi seorang penganiaya. Sebenarnya ada keinginan dia untuk berubah, namun individu sering kali tidak mampu.
MITOS MENYESATKAN
Mengapa beberapa wanita cenderung meneruskan hubungan pacar meski pasangannya kasar dan suka memukul? Karena individu memelihara mitos: “Ahh cowok saya nantinya juga akan berubah kalau sudah menikah “. Ini sungguh sangat keliru. Tindakan menikah dengan pria yang melakukan kekerasan dan belum bertobat sebelum menikah adalah “gambling”. Mengadu nasib secara bodoh.
Di sisi lain, ada perempuan yang diam saja saat mengalami tindak kekerasan karena melihat ibunya juga mengalami hal yang sama. Lalu si Ibu mengajarkan bahwa itu tidak masalah selama sayang dama suami. Ada kecenderungan patuh pada nilai-nilai tradisional yang salah, seolah melaporkan perbuatan pacar akan membinasakan cinta mereka.
Ironisnya, terkadang mereka menyalahkan diri dan berkata,
Ah yang menyebabkan pemukulan itu terjadi diri mereka. Lalu mendiamkan saja sambil berdoa. tetapi tidak berbuat atau belajar apapun untuk memperbaiki keadaan. Bahkan dalam beberapa kasus yang sudah SAKIT (patologis) ada klien wanita korban KDRT malah stres jika tidak lagi dipukuli pasangannya, karena merasa pasangannya tidak lagi mempedulikannya. Aneh bukan? Biasanya si perempuan ini punya masalah psikilogis juga
Ciri-Ciri Pria Yang Berpotensi Jadi Pelaku KDRT
Sangat Baik dan Penyabar
Siapa yang tidak bahagia mendapat pacar yang sangat baik dan penyabar? Kami tidak bilang semua pria yang baik dan penyabar adalah calon pelaku KDRT, karena mereka bisa jadi memang bersifat baik. Beberapa wanita korban KDRT sering mengatakan bahwa pasangan mereka sangat baik dan sempurna saat pertama kali berjumpa. Dia akan memperlakukan sang wanita bagai seorang ratu, dengan ribuan kata cinta dan memanjakannya luar biasa. Waspada! Inilah yang membuat sang pria merasa memiliki Anda dan bisa bertindak apa saja sebagai balasan atas kebaikan hatinya. Lihat ciri lain yang menyertainya di bawah ini.
Menjauhkan Anda Dari Sahabat Anda
Setiap wanita pasti punya sahabat dekat, sahabat nempel yang sangat mengerti Anda. Coba perhatikan bagaimana kekasih Anda, apakah dia tertarik untuk mengenal sahabat Anda dan tidak canggung ketika harus makan bersama dengan sahabat-sahabat Anda/ Jika dia tampak kesal dan berusaha menjauhkan Anda dari sahabat-sahabat dengan berbagai alasan, maka Anda harus waspada. Kami yakin, Anda sudah cukup dewasa dan kenal dengan sahabat lebih lama dari dia. Selama sahabat Anda bukan pelaku kejahatan atau berpotensi merusak Anda, tindakan menjauhkan Anda dari sahabat adalah salah satu cara sang pria untuk memiliki Anda sepenuhnya dalam arti yang tidak baik
Posesif Berlebihan
Harus izin kemanapun Anda pergi, dia akan marah jika Anda absen memberitahukan Anda sedang apa, dan semua hal yang Anda lakukan harus seizin dirinya. Anda tidak boleh ini, tidak boleh itu. Mungkin Anda pernah meminta pengertiannya dan dia mengizinkan Anda, tetapi perhatikan, apakah dia melakukan ancaman, misal "Ya sudah, kamu pergi saja dengan sahabatmu itu, kalau ada apa-apa tanggung sendiri, jangan salahkan aku!" ini adalah sinyal bahwa dia tidak akan pernah menghargai keputusan Anda. Awalnya mungkin hanya mengancam, lalu berkata kasar, yang paling parah adalah tindak kekerasan.
Semua Hal Harus Sesuai Apa Yang Dia Mau
"Kamu makan ini saja, supaya tidak jerawatan," atau "Kamu kenapa pakai baju seperti itu? Tidak pantas, pakai ini saja!" mungkin hal-hal sepele seperti ini diartikan bentuk perhatian bagi wanita. Mari gali lagi, seberapa sering dia meminta Anda melakukan apa yang dia mau. Apakah selama ini Anda merasa jadi orang lain demi membahagiakan dia? Pria seperti ini akan sangat posesif dan menganggap Anda sebagai 'bonekanya', boneka yang bisa dimainkan dan disakiti sesukanya.
Sering Minta Maaf, Tetapi Mengulangi Lagi Kesalahannya
Dia pernah berkata kasar, hampir menampar Anda, atau bahkan memukul Anda? Ini adalah sinyal yang sangat buruk. Jika dalam masa pacaran saja dia berani, maka dia akan lebih 'gila' setelah menikah kelak. Dia bisa saja mengelak tidak sengaja atau khilaf. Perhatikan! Apakah dia mengulangi tindakan kasar (baik kata-kata maupun fisik). Biasanya pria pelaku KDRT mudah minta maaf dan menghujani pasangannya dengan kata cinta, tetapi di lain waktu dia tidak segan mengulangi perbuatannya lagi.
Kasar Pada Orang Lain dan Berkata Buruk
Dengarkan setiap cerita yang dia utarakan. Jika dia sering menjelek-jelekkan orang lain, bahkan orang tua atau mantan kekasihnya dan menjadikan dirinya sebagai korban, waspada! Jika dia dengan mudah menjelek-jelekkan orang lain dan berkata buruk terhadap mereka, pria ini bisa melakukan hal yang sama pada Anda. Jika seorang pria hanya bisa melihat sisi buruk orang lain, maka di kehidupan masa depannya, hanya hal buruk yang akan dia lihat dari Anda.